Sunday, 12 October 2014

Perlawanan RMS

dr.soumokil tokoh pemberontakan rms
Dr. Soumokil ketika turun dari kendaraan tahanan militer dan di kawal oleh anggota Polisi Militer
Christiaan Robbert Steven Soumokil, atau lebih lebih dikenal dengan Dr. Soumokil adalah salah satu tokoh perlawanan dari Republik Maluku Selatan (RMS), beliau di lahirkan di Surabaya pada tanggal 13 Oktober 1905 dan wafat di Pulau Obi pada tanggal 12 April 1966 setelah menjalani sidang di mahkamah militer di Jakarta dengan dijatuhi hukuman mati di depan regu tembak .
Selama masa mudanya Soumokil besar di Surabaya dan melanjutkan ke pendidikan tinggi di Belanda dengan mengambil studi di bidang hukum di Universitas Leiden, setelah lulus pada tahun 1934 Soumokil kembali ke Indonesia dan menjabat pejabat hukum.

Ketika pecah perang dunia ke-2 dan Jepang berhasil menaklukan militer Belanda di Indonesia Soumokil ditangkap oleh tentara Jepang dan di penjara di Burma dan negara asia lainnya seperti Thailand, setelah Jepang kalah oleh tentara sekutu pimpinan Amerika ia akhirnya dibebaskan dan Soumokil kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai Jaksa Agung dalam pemerintahan Indonesia Timur.  Setelah itu Soumokil mendirikan negara  Republik Maluku Selatan (RMS) yang didukung oleh bekas anggota militer KNIL dan menjabat sebagai Menteri Luar Negri RMS pada bulan April 1950.
Pendirian RMS ini ditentang oleh pemerintah pusat dan pemerintah pusat melakukan diplomasi untuk berusaha agar RMS kembali bersatu kedalam pemerintahan yang sah dengan mengirimkan tim yang diketuai oleh Dr. J. Leimena sebagai misi perdamaian ke Ambon, namun usaha ini gagal hingga akhirnya pemerintah pusat memutuskan untuk mengambil opsi militer yaitu dengan mengirimkan pasukan yang di pimpin oleh Kolonel Alex Evert kawilarang.
Pertempuran menaklukan pasukan pemberontak RMS tidaklah mudah karena para pemberontak RMS adalah mantan pasukan KNIL yang di dukung oleh eks pasukan khusus Korps Speciale Troepen (KST). Setelah bertempur secara heroik tanpa mengenal lelah yang dilancarkan oleh pasukan TNI akhirnya pertahanan utama  RMS di Pulau Ambon berhasil dipatahkan pada  bulan November 1950, sedangkan perjuangan gerilya kecil-kecilan masih berlanjut di Pulau Seram sampai tahun 1962 dan Dr. Soumokil akhirnya berhasil ditangkap pada tanggal 2 Desember 1963.










No comments:

Post a Comment