Thursday, 9 October 2014

Korps Speciale Troepen (KST)

pasukan khusus belanda Korps speciale troepen (KST)
Korps Speciale Troepen (KST) atau dikenal dengan Pasukan khusus kerajaan belanda adalah salah satu pasukan yang ikut bertempur selama masa revolusi di Indonesia. Pasukan ini terbentuk dari gabungan pasukan baret hijau (DST, Depot Speciale Troepen) dan pasukan baret merah dari the School Opleiding Parachutisten. Kedua unit pasukan ini adalah hasil didikan dari pasukan elit kerajaan Inggris selama dunia ke-2 yang telah mengikuti operasi tempur di Eropa. Penugasan pertama kali pasukan KST ini yaitu pada Agresi militer belanda II di Jogjakarta tahun 1948, pasukan ini diterjunkan untuk menguasai lapangan terbang Maguwo dan merebut gedung pusat pemerintahan di Jogjakarta termasuk menawan Presiden Soekarno saat itu. Setelah berhasil menjalankan misinya di Jogjakarta pasukan KST ini di tugaskan ke Sumatra untuk merebut daerah yang kaya akan sumber minyak di Jambi, Palembang dan daerah sekitarnya.
foto idjon janbi http://fotofotojadul.blogspot.com/
 Salah satu tokoh pimpinan KST pada masa revolusi di Indonesia adalah Raymond Westerling, dalam operasinya di daerah Sulawesi Selatan Westerling memimpin unit pasukan KST yang bertugas untuk menumpas perlawanan para pejuang di daerah tersebut, dalam aksinya Weterling tidak segan-segan membunuh secara keji para pejuang yang tertangkap, bahkan rakyat sipil yang tidak bersalahpun ikut dibunuh juga. Dalam usaha kudeta yang dilakukan oleh APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung  pada tanggal 23 Januari 1950  terdapat bekas anggota pasukan KST yang berasal dari Maluku yang telah terprovokasi oleh Westerling. Setelah usaha kudeta gagal mantan anggota pasukan KST ini juga telah bergabung dengan pemberontakan di daerah Maluku yang di kenal dengan pemberontakan Republik Maluku Selatan yang dipimpin oleh dr.Soumokil yang terjadi bulan Oktober 1950. Selama melakukan operasi tempur melawan RMS di Maluku, korban dan kerugian yang dialami oleh pasukan TNI cukup besar hal itu disebabkan oleh taktik perang eks pasukan KST yang mempunyai keahlian bertempur dan pasukan sniper yang menghambat gerak laju pasukan TNI, bahkan salah satu pimpinan pasukan TNI ikut gugur yaitu Letkol Slamet Riyadi. Setelah perlawanan RMS berhasil di patahkan maka pimpinan tertinggi TNI untuk daerah Indonesia Timur yaitu Kolonel Alex Kawilarang pada tanggal 16 April 1952 membentuk unit pasukan khusus TNI yang pertama yaitu Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT) yang dilatih sekaligus dipimpin oleh Idjon Janbi yang merupakan warga asli Belanda kelahiran kanada , Idjon Janbi adalah mantan pasukan KST yang mempunyai pengalaman tempur  bersama pasukan payung Inggris dalam Operasi market Garden selama perang dunia ke-2. Pendirian pasukan khusus TNI yang pertama inilah merupakan cikal bakal terbentuknya pasukan Kopassus. Ide dari terbentuknya pasukan khusus ini adalah setelah melihat kemampuan dan semangat tempur eks pasukan KST selama operasi menumpas RMS, Kolonel Alex Kawilarang bersama dengan Almarhum Letkol Slamet Riyadi sangat terkesan dengan kemampuan bertempur eks pasukan KST ini, para eks pasukan KST ini mampu bergerak secara mobile dengan unit kecil, mampu menyerang secara tiba-tiba dengan kemampuan menembak secara tepat dan ketika kondisi peluru telah habis eks pasukan KST ini mempunyai  keahlian bela diri yang tinggi ketika harus berhadapan langsung dengan musuh.




















No comments:

Post a Comment