Jendral Spoor adalah pimpinan tertinggi tentara KNIL
selama masa pendudukan di Indonesia periode 1946 s.d 1949, dilahirkan di
Amsterdam pada tanggal 25 Mei 1902, beliau di besarkan di Den Haag, mendaftar
di Akademi Militer di Breda dan lulus dengan pangkat Letnan pada tahun 1923 dan
di tugaskan di Kalimantan (yang selama pendudukan Belanda di sebut Borneo).
Karir Jendral Spoor terus menanjak sampai akhirnya
ketika pecah perang dunia 2 dan negara Belanda
di kuasai Jerman termasuk daerah penjajahannya di kuasai Kekaisaran
Jepang semua pemerintahan sipil dan militer termasuk ratu Belanda kala itu Ratu
Wihelimina mengungsi ke Australia, Jendral Spoor di tugaskan untuk
membangun Netherlands East Indies Forces
Intelligence Service (NEFIS) yang bertugas untuk mengumpulkan informasi, membuat jaringan dengan penduduk lokal setempat dan unit operasi militer
inteligent khusus di wilayah bekas penjajahan belanda di nusantara, selain itu
pula Jendral Spoor menjabat sebagai Staff Ahli dan Penasehat untuk Panglima tertinggi tentara sekutu di wilayah Asia-Pasifik Jendral
Douglas Mac Arthur untuk wilayah Indonesia dan Papua.
Setelah Jepang kalah dalam perang dunia ke 2,
akhirnya pihak militer Belanda berusaha menguasai bekas negara jajahannya dan
Jendral Spoor di angkat sebagai panglima tertinggi untuk wilayah Hinda Belanda
pada tanggal 19 Januari 1946.
Selama masa kepimimpinan Jendral Spoor sebagai
panglima tertinggi di wilayah Hindia Belanda dia telah mengeluarkan Operasi
Militer sebanyak dua kali, yaitu Operation Product dan Operation Kraai,
sementara bagi pejuang Indonesia menyebutnya sebagai Agresi Militer I dan
Agresi Militer II.
Kematian Jendral Spoor yang mendadak pada tanggal 25
Mei 1949 menimbulkan berbagai spekulasi yang menyebutkan bahwa dia meninggal
karena dibunuh dengan cara di berikan racun bukan karena sakit jantung.
No comments:
Post a Comment