Monday 26 January 2015

Yon Pomad Para

Latar belakang
Batalyon Pomad Para didirikan tahun 1960, dalam rangka mendukung Operasi Trikora, merebut Irian Barat, yang dipimpin oleh Panglima Mandala Mayjen TNI Soeharto. Batalyon Pomad Para berada dalam lingkungan Kostrad, dilatih sebagian besar di Batujajar, oleh Pusdik Komando AD, lingkup penugasannya selalu tandem dengan Resimen Para Komado AD/RPKAD, yang dipimpin oleh Kolonel Inf Sarwo Edhi. Sesuai dengan lingkup penugasannya, maka Batalion Pomad Para oleh Letnan Kolonel CPM Norman Sasono diberlakukan sistem kepemimpinan extra keras, mirip dengan RPKAD, karena itu para anggota Pomad Para dikirim ke Pusdik Pasus Batujajar untuk menempuh Kwalifikasi Pasukan Komando, ambil baret merah dan berbagai kemampuan terjun tempur seperti Pandu Udara/Pathfinder.

Satgas Pomad Para

Sekitar akhir tahun 1965, keadaan politik di Indonesia sedang mengalami pembenahan secara menyeluruh. Krisis politik terjadi dialami merupakan akibat lebih lanjut dari meletusnya peristiwa G30S/PKI. Berdasarkan Surat Perintah Menteri Panglima Angkatan Darat Nomor PRIN.75/III/1966 tanggal 23 Maret 1966, yang berisi tentang perintah kepada Direktur Polisi Militer Angkatan Darat (Brigjen TNI Sudirgo), maka dilaksanakannyalah serah terima penugasan dari Resimen Tjakrabirawa kepada Polis Militer Angkatan Darat. Tidak lebih dari tiga hari setelah serah terima pelaksanaan tugas pengawalan terhadap Kepala Negara berlangsung, Direktur Polisi Militer dengan serta merta mengeluarkan Surat Keputusan dengan Nomor : Kep-011/AIII/1966 tanggal 25 Maret 1966 yang berisi tentang pembentukan Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas POMAD) yang menunjuk Letkol Cpm Norman Sasono sebagai Komandan Satgas Pomad Para.

Dengan tugas mengawal Kepala Negara RI dan Istana Negara, serta melaksanakan tugas – tugas protokoler kenegaraan, Satgas Pomad Para berkedudukan dibawah Direktorat Polisi Militer yang terdiri dari dua Batalyon Pomad, satu Batalyon Infanteri Para Raider, serta satu Detasemen Kaveleri Panser.

Batalyon I Pomad Para berkedudukan di Jalan Tanah Abang II Jakarta Pusat yang dulunya digunakan sebagai Markas serta Asrama Resimen Tjakrabirawa. Tugas pokok Batalyon I Pomad Para yakni, Melaksanakan pengawalan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, serta Tamu Asing setingkat Kepala Negara, melaksankan pengawalan Istana Merdeka Utara, Istana Merdeka Selatan serta kediaman resmi Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk Batalyon II Pomad Para berkedudukan di Ciluer – Bogor yang sebelumnya digunakan sebagai asrama Batalyon I Pomad Para. Tugas Batalyon II Pomad Para yang berkedudukan di Ciluer, bertugas melaksanakan pengawalan Istana Bogor, Istana Cipanas, serta membantu Batalyon I Pomad Para dalam melaksanakan tugas pokoknya. Batalyon Kaveleri Serbu Kodam V Jaya tetap di BP kan ke Satgas Pomad, sedangkan Batalyon 531/Para Raiders selanjutnya ditarik kembali ke Kodam Brawijaya untuk bertugas dilingkungan angkatan Darat.
Yon Pomad Para
 Tampak dari belakang lensa Letkol CPM Norman Sasono sedang memerika barisan Yon Pomad Para, 1965
Yon POMAD PARA-1

Foto prajurit dari Yon Pomad Para dalam melakukan penjagaan di gedung pengadilan Mahmilub yang sedang melakukan persidangan terhadap tersangka tahanan politik yang terlibat pemberontakan G30S/PKI, 1966

Satgas Pomad Para

No comments:

Post a Comment