Tank Sherman tentara Inggris menyerbu kota Surabaya, Photo by IWM |
Gemuruh suara mesin dan rantai baja berdecit dari konvoi kendaraan tempur milik tentara Inggris melibas siapa saja yang merintangi jalan, brikade brikade penghalang jalan yang sebelumnya di pasang oleh para pejuang tanpa ampun dilindas. Tiba tiba menyalaklah tembakan dari laras meriam 75mm dari konvoi tank tersebut, suaranya menggelegar dahsyat menghantam tembok rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian para pejuang, rumah itu pun hancur berantakan, asap dan api mengepul dari rumah yang hancur itu dan beruntunglah para penghuni rumah telah mengungsi beberapa hari sebelumnya, merasa tidak menemukan apa yang di carinya maka secara membabi buta menyalaklah lagi meriam dari tank tersebut... BOMM ! sekarang yang menjadi korban adalah bekas gedung pemerintahan, gedung itupun ambruk karena di hujani oleh beberapa tank Sherman secara sekaligus. Para "invader” merasa kesal karena mereka tidak menemukan apa yang mereka cari, yang mereka temukan hanyalah rumah dan gedung gedung yang
kosong yang telah
ditinggalkan oleh pemiliknya , para
pejuang tidaklah bodoh, mereka mundur dan bersembunyi, para pejuang
itu yang terdiri dari bekas tentara PETA
dan anak-anak muda yang telah berhenti dari kuliah dan pekerjaannya
demi membela kedaulatan negara yang baru merdeka beberapa bulan
sebelumnya dan sekarang mereka harus berjuang kembali.
Mundur dan bersembunyi bukanlah tindakan pengecut, mundur dan
bersembunyi adalah salah satu strategi dalam pertempuran. Ya…para TKR dan pejuang telah mundur ke
pinggiran perkotaan, mundur untuk mengatur strategi baru, mundur untuk mengatur
serangan baru dan memasang jebakan jebakan maut di tengah jalan yang akan di
lalui oleh para tentara sekutu, bersembunyi untuk menyergap patroli yang
dilakukan oleh tentara sekutu. Dan hari itu adalah tanggal 10 November 1945
setelah 10 hari terbunuhnya Brigadir
Jendral AWS Mallaby, tentara Inggris melakukan aksi balas dendam dengan
menyerbu kota Surabaya dari segala penjuru, darat, laut, dan udara. Mari kita
mengheningkan cipta sejenak untuk arwah para pejuang dan rakyat yang telah
gugur dan darahnya membasahi bumi Pertiwi.
No comments:
Post a Comment